Jumat, 17 Agustus 2007

Balada Ramones

Kemarin tanpa sengaja, saya melihat seseorang memakai baju bergambar ramones. Melihatnya saya tersenyum dan langsung teringat pada Mokokoro. Setiap hari beliau selalu memakai baju berbeda namun selalu saja bergambar sama Ramones.

Apasih yang tidak diketahuinya tentang mereka. Sampai yang datang waktu si Joe Ramone sekaratpun mungkin dia menghapalnya. Lisa mary presley, Eddie Vedder...

Dia bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menceritakan semua hal tentang Ramones dan yang berhubungan dengan Ramones, Siapa saja yang telah mencover lagu mereka...setahu saya, belakangan ini dia lagi kemasyuk mengunduh Mp3 Tribute To Ramones. Seminggu lalu dia menelpon saya mengabarkan link yang baru di temukannya. Seperti Paman Gober menemukan sumur minyak saja...saking seringnya saya mendengarnya saya hampir saja menghapal semua kelanjutannya pada saat dia memulainya. Selera musik aneh...pernah mendengar The Pipettes? The Ronettes? The Datsun? The Strokes?

Seperti biasa, dengan gayanya yang terkadang meskipun menyebalkan namun sungguh meyakinkan (extraordinary menurut versi dia dan hiperbolis menurut versiku), dia mulai mempengaruhi saya untuk menyukai all Ramones things. Mulai dari mendengar lagu2 mereka, membaca biografi mereka sampai ikut berburu barang2 mengenai mereka. Saya kerasukan hahaha....

17an di RT saya

Seperti yang kita tahu, setiap menjelang 17an selalu saja tercipta banyak keriaan disetiap sudut Negara kita yang tercinta ini. mulai dari acara mempercantik kampung, sampe acara karokean semalm suntuk selalu ada sebagai bentuk dari sukacita kita atas sebuah perayaan bernama “peringatan kemerdekaan”

Seperti halnya ditempat lain, kali ini RT saya seolah bergeliat menyambut moment 17an. Rumah2 mulai dihias, pagar2 mulai dicat bahkan tidak sedikit yang dihalaman rumahnya ada tiang untuk ngibarin bendera. Sama seperti tahun-tahun kemarin para panitia 17an diRT kami mulai sibuk menjalankan sebuah les buat narik sumbangan untuk kali ini kop diatasnya berbunyi “les sumbangan untuk hadiah lomba panjat pinang”

Yeah, panitia 17an RT kami ingin mengadakan lomba panjat pinang tepat di hari kemerdekaan. Dan tadi berlangsunglah acara yang ditunggu2 tersebut. Sejak pukul dua siang arena panjat pinang sudah rame didatangi warga, mereka tampak bergerombol menunggu acara itu. Pohon pinang yang diujungnya sudah terdapat banyak hadiah hasil dari sumbangan sudah tampak berdiri kokoh dan licin mengkilap karena lumuran oli.

Tim yang akan memperebutkan hadiah bukan saja berasal dari RT kami tapi ada juga dari RT lain, semuanya berjumlah sekitar 7 tim yang terdiri dari 8 orang pertimnya. Setiap tim mencoba memanjat pohon pinang itu, dengan segala strategi dan upaya. Saking seriusnya ada seorang anggota tim yang celananya sobek hingga menampakkan celana dalam yang menambah keriuhan dan membuat semua penonton tertawa terpingkal-pingkal

Teriakan2 warga tidak putus-putusnya memberi dukungan pada tim jagoan masing-masing. saya sendiri tanpa sadar ikut berteriak-teriak sampe suara saya serak. Mendukung tim jagoan saya. tidak sia-sia tim jagoan saya itulah yang ternyata menang. Setelah mencoba lebih dari 10 kali, perjuangan yang berat karena pertandingan yang dimulai sejak jam 2 siang itu baru berakhir menjelang maghrib. Bayangkan saja berapa besar tenaga yang mereka keluarkan selama 4 jam saling ngangkat itu, bahkan ada yang otot bahunya bengkak saking kelamaan menyangga temannya.

Dari lomba itu sebenarnya banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil. Terutama menyangkut kerja sama dan kesabaran. Hal yang mulai sulit kita jumpai setelah 62 tahun merdeka. Coba bayangkan bagaimana bisa kita mencapai puncak pohon pinang yang licin itu tanpa bantuan dan kerja sama tim. Setiap anggota punya peranan, yang sampe diatas bukan berarti lebih hebat dari yang menyangga dibawah karena tanpa pondasi kokoh dari yang dibawah belum tentu dia bisa sampe diatas. Selain itu kesabaran juga sangat dibutuhkan. Bayangkan saja kepala dan bahu kita diinjak-injak oleh orang lain tapi demi mencapai puncak kita harus rela. Menurut saya itulah makna perjuangan yang sesungguhnya dimana semua pihak berperan, dimana siapa yang lebih berusaha keras, siapa yang lebih bekerja sama dan siapa yang lebih sabar dialah sang pemenang.

Mungkin tidak semua warga berpandangan sama dengan saya, besok pagi sayapun belum tentu ingat dengan tetek bengek kerja sama dan sabar itu. Namun yang pasti lomba panjat pinang 17an kalin ini telah memberi hiburan menyenangkan bagi warga kami.

Rabu, 15 Agustus 2007

ketika saya meminta

Seperti biasa, hari ini saya memulai ritual saya kebiasaan rutin yang pasti saya jalani tiap hari telponan sama teman saya sebut aja namanya Bintang. Kali ini kami membahas satu lagi perkara tidak penting dari sekian banyak perkara-perkara tidak penting yang sering kami diskusikan, bukan karena dia ingin tp karena gak tahan mendengar kemehe-mehean saya akhirnya teman saya itu mau juga dengerin celotehan saya meskipun dengan perasaan tersiksa level 11. kali ini masalahnya saya menuntut keadilan dari siBintang. saya merasa sahabat tengil saya satu ini selalu memperlakukan saya tidak adil, apa pasal, setiap saya meminta pertolongan dari dia pasti gak pernah langsung diIyain saya harus melalui empat tahapan meminta yang buat saya sebal minta ampun. Tahapan pertama meminta dengan wajar, lalu Meminta dengan sangat kalau gak mempan baru deh pake formulasi memohon yang juga jarang banget mempan yang akhirnya bakal dikabulkan kalau saya sudah memakai jurus memohon dengan sangat sambil merengek-rengek. Gimana gak sebal dan merasa terzalimi serta diperlakukan tidak adil kalau meminta sesuatu saya harus melalui tahapan itu yang biasanya memakan waktu dan proses yang sangat lama, tapi kalau teman yang lain pasti deh langsung disanggupin atau kalau saya mau ingin segera terpenuhi saya mesti barter dengan sesuatu yang berharga buat dia (tengil bangetkan)

Karena rasa jengkel yang sudah sampe diubun2, saya jelas aja protes menyampaikan inspirasi gak mau diperlakukan kayak gitu, tp siBintang ini selalu punya 1001 argumen yang bisa buat saya mingkem gak berani protes persis anak sekolahan yang takut disetrap karena gak bikin PR yang ujung-ujungnya bukannya marah saya hanya bisa misuh-misuh nyengir gak jelasJ

Dia gak langsung ngasih saya argument yang bisa langsung ditelan Bulat-bulat seenak menelan cokelat chacha tp memberi saya sebuah analogi yang hanya bisa saya terima setengahnya doank mengingat kemampuan otak saya yang Cuma level3.

untuk nangkis serangan ngamuk-ngamuk saya dia bilang gini.

“Rhey pernah gak dengar cerita kalau orang baik meminta itu jarang banget langsung dikasih sama Tuhan, bukan karena Tuhan gak sayang tp karena Tuhan sayang banget sama mereka. Tuhan ingin orang-orang baik itu selalu meminta padaNya, dengan begitu orang-orang baik itu selalu berkomunikasi dan Mengingat Tuhan dan pada akhirnya Tuhan akan menjawab permintaan mereka dengan sesuatu yang lebih berharga dari apa yang mereka inginkan”

Apa hubungannya dengan protes saya???

sambil senyum siBintang bilang “igh, masa gak ngerti its means that kalau saya gak langsung menuhin keinginan kamu karena saya mau kamu selalu menjaga komunikasi dengan saya, kamu selalu mengingat saya, kamu tahu nggak senangnya merasa diri dibutuhKan?? Itu membuat saya ingin memberikan yang terbaik untuk semua permintaan kamu, artinya saya sayang sama kamu lebih dari mereka karena saya ingin kamu selalu dekat dengan saya”

“saya ingin kamu belajar kalau segala sesuatu yang kamu inginkan butuh proses untuk diwujudkan, gak bisa langsung. Jadi kalau kamu merasa kadang saya jahat kamu mesti tau kalau dibaliknya itu saya bermaksud baik”

“uh, mengada-ada. maksud baik atau licik?” rutuk saya sebal langsung diam gak tau mau nyambung dengan kalimat apa sambil ngomel dalam hati kenapa sih Bintang selalu aja tau caranya ngeles dengan alasan yang paling tepat and buat saya mikir kalau dia emang sengaja terlahir buat nyusahin sayaJ

Tp, dibalik sebal saya yang menggunung sebenarnya saya juga membenarkan analogi siBintang ini. bahwa segala sesuatu butuh proses, butuh waktu untuk diwujudkan. Tp mengingat saya lagi sebal padanya saya hanya bisa bilang “dasar kamu” dan langsung nutup telpon. Lalu berharap bisa nonjok jidatnya yang mengkilap walau hanya dalam mimpi:)